Metode Pelaksanaan Pekerjaan Aspal AC-Base, AC-BC dan AC-WC

 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Aspal AC-Base, AC-BC dan AC-WC


Laston Lapis Aus ( Asphalt Concrete-Wearing Course atau AC-WC), 

sphalt Concrete -Wearing Course (AC-WC) merupakan lapisan perkerasan yang terdapat paling atas dan berguna sebagai lapisan aus. Walaupun berwujud non struktural, AC-WC dapat meningkatkan daya tahan perkerasan terhadap penurunan kualitas agar secara total meningkatkan era pelayanan berasal dari konstruksi perkerasan. AC-WC membawa tekstur yang paling halus dibandingkan dengan style laston lainnya. 


Laston Lapis Permukaan Antara (Asphalt Concrete - Binder Course atau AC-BC)


Lapisan ini merupakan lapisan perkerasan yang terdapat dibawah lapisan aus (wearing course) dan di atas lapisan pondasi (base course). Lapisan ini tidak terkait langsung dengan cuaca, tapi harus membawa ketebalan dan kekauan yang cukup untuk mengurangi tegangan/regangan akibat beban lalu lintas yang dapat diteruskan ke lapisan di bawahnya yakni base dan sub grade (tanah dasar). Karakteristik yang terutama terhadap campuran ini adalah stabilitas. 


Laston Lapis Pondasi (Asphalt Concrete- Base atau AC-Base)

Menurut Departemen Pekerjaan Umum (1983) Laston Atas atau lapisan pondasi atas (AC- Base) merupakan pondasi perkerasan yang terdiri berasal dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu dicampur dan dipadatkan di dalam kondisi panas. Lapisan ini terdapat di bawah lapis pengikat (AC- BC), perkerasan selanjutnya tidak terkait langsung dengan cuaca, tapi harus punyai stabilitas untuk menghambat beban lalu lintas yang disebarkan melalui roda kendaraan. Lapis Pondasi (AC- Base) berguna untuk berikan dukungan lapis permukaan, mengurangi regangan dan tegangan, menyebarkan dan meneruskan beban konstruksi jalur di bawahnya (sub grade) jasa pengaspalan jalan .


Persiapan dan Proses Produksi Hot mix:


Ilustrasi Proses Produksi Hot Mix

Pastikan Request Pekerjaan Aspal telah tersedia, selanjutnya hasil kontrol formula disain (DMF) dan formula rumusan kerja (JMF)

Cek stock Asmin cukup untuk produksi, dan di panaskan terhadap suhu yang memadai.

Cek Stock Additif cukup untuk mengolah (2a) Jasa Pengaspalan Jakarta .

Additif ditakar sesuai keperluan mengolah (JMF) (2b).

Jika manfaatkan modifikasi asbuton Stock Asbuton harus terhadap kemasan, dengan kuantitas yang mencukupi untuk mengolah saat itu

Suplai Asbuton ke Filler Bin dengan kuantitas kg / Menit sesuai kebutuhan, dan hindari over suplai Rujuk hasil kalibrasi. (3a) 

Jumlah Asbuton butir harus sesuai keperluan berdasarkan RCK (JMF) (3b).

Suplai aggregate terhadap masing-masing Cold Bin harus sesuai dengan kalibrasi Cold Bin, untuk menghambat penyimpangan gradasi dan overflow (4)

Filler ditakar sesuai keperluan prosuksi (JMF). (4a)

Pemanasan aggregate terhadap Drier harus memenuhi, untuk mendapatkan suhu campuran yang di syaratkan. (5)

Jumlah berat aggregate masing masing Hot Bin sesuai dengan RCK (JMF) yang telah disetujui. (6)

Pencampuran aggregate dengan saat yang cukup untuk mendapatkan homogenitas yang baik. (7)

Timbang Asmin sesuai kuantitas kebutuhan, rujuk RCK (JMF). (8)

Tuang Asbuton terhadap campuran aggregate (campuran kering). (9)

Catat saat pencampuran Asmin+Additif terhadap aggregate. (10)

Loading ke DT, manfaatkan DT yg telah ditimbang(12) ambil sample untuk Marshal tes (15)

Timbang DT Kosong. (12)

Pastikan campuran homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, kecuali tidak memenuhi, maka lakukan wejangan penolakan dan membuang product ). (13)

Hanya product yang mencukupi persyaratan terhadap kontrol (13), yang dianjurkan untuk Diangkut kelokasi penghamparan. (14)

Ambil Sampel (Marshal Tes). (15)

Hanya product yang mencukupi persyaratan terhadap kontrol (16)

Rekomendasi Pembayaran (17)

Pastikan campuran homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, kecuali tidak memenuhi, maka lakukan Rekomendasi penolakan dan membuang product (18)

Ketidaksesuaian  berasal dari  hasil  kontrol visual terhadap verifikasi maupun, hasil Marshal test harus  ditindak  lanjuti dgn  pengendalian Produk Tidak Sesuai sebagaimana  yang diatur di dalam  Petunjuk  Pelaksanaan  Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai. (19)

Harus ada  bukti telah  dilakukan tindakan perbaikan atas product tidak sesuai, dengan meng- manfaatkan tatacara yang  diatur di dalam Petunjuk Pelaksanaan HPTS Daftar Simak Laporan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS). (20) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Baterai Iphone Agar Tetap

Memilih Mitra Produksi yang Tepat: Kriteria Pemilihan Produsen Kemasan Kertas Terpercaya